Saturday, April 2, 2011

Redha dan Jangan Bersedih.


apabila berbicara mengenai REDHA dan BERSEDIH, kita akan kaitkan dengan kecelakaan yang berlaku dalam hidup. tapi kali ni nak berbicara tentang kehilangan seseorang yang kita sayang untuk menghadapi yaRabb..

pada pendapat saya, kalau saya mempunyai saudara mara yang pergi menghadapa Ilahi lebih awal dari saya, saya amat mencemburui insan tersebut.. taw x kenapa? kerana ALLAH lebih menyayangi dia daripada aku..

memang apabila kita kehilangan seseorang, perasaan sedih itu akan melanda. kerana sebagai manusia yang mempunyai perasaan, Sedih itu adalah lumrah..

tapi lebih afdhal kita meredhai segala yang berlaku dengan kesabaran. hal ini dapat kita kaitkan dengan firman Allah:

” Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan
dengan izin Allah; dan sesiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin
hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar); dan
(ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.” At-Taghabun:11

Jadi sekadar perasaan sedih mencukupi, jangan sampai menangisi pemergian mereka. dalam Islam, menangisi kematian adalah amat dilarang. Hal ini kerana, setiap tangisan yang gugur itu akan menyiksa mayat yang bersedia menghadapi yaRabb..

dalam beberapa hadis juga ada mnyebut tentang Tangisan Si Hidup yang akan Menyiksa Si Mati..

Antaranya:-

HADITS UMAR R.A.

Imam Bukhari berkata (hadits 1290):
Diriwayatkan oleh Ismail ibn Khalil dari Ali ibn Mushir dari Abu Ishaq—dia adalah al-Syaibâni—dari Abu Burdah dari ayahnya dia berkata, ketika Umar r.a. tertimpa musibah, membuat Shuhaib berkata, "aduhai saudaraku." Lalu Umar berkata, "tidakah engkau mengetahui bahwa Nabi s.a.w. bersabda, 'sesungguhnya orang mati disiksa karena tangisan orang hidup."
Hadits Sahih
Dan dikeluarkan oleh Muslim halaman (639).


HADITS AISYAH R.A.

Imam Bukhari berkata (hadits 1289):
Diriwayatkan oleh Abdullah ibn Yusuf dari Malik dari Abdullah ibn Abu Bakar dari ayahnya dari Umrah binti Abdurrahman meriwayatkan kepadanya bahwa dia mendengar Aisyah r.a. istri Nabi s.a.w. berkata,sesungguhnya Rasulullah s.a.w. sedang lewat pada perempuan Yahudi (meninggal) dan keluarganya menangisinya lalu dia berkata, "mereka menangisinya sedang dia sesungguhnya disiksa dalam kuburnya."
Hadits Sahih

Dan dikeluarkan oleh Muslim hal. (643), Turmudzi dalam Bab Jenazah hadits (1006) dan berkata, ini hadits hasan lagi sahih, dan Nasa`i (4/17).


Imam Bukhari berkata (hadits-hadits 1286, 1287, 1288):
Diriwayatkan oleh Abdân dari Abdullah dari Ibnu Juraij dia berkata, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Ubaidullah ibn Abi Mulaikah dia berkata,anak perempuan Ustman r.a. wafat di Makkah dan kami datang untuk menghadirinya dan hadir juga Ibnu Umar r.a. dan Ibnu Abbas r.a. dan aku duduk di antara mereka berdua—atau dia berkata, aku duduk di samping salah satu keduanya—kemudian datang orang lain lalu duduk di sampingku. Kemudian Abdullah ibn Umar r.a. berkata kepada Amar ibn Ustman, "tidakkah kamu berhenti menangis? Karena sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda, 'bahwasanya orang mati disiksa dengan tangisan keluarga atasnya." Kemudian Ibnu Abbas r.a. berkata, "sesungguhnya Umar r.a. berkata sebagian itu." Kemudian dia menceritakan (hadits), dia berkata, saya bersama Umar r.a. keluar dari Makkah sampai ketika kami berada di sahara, tiba-tiba ada rombongan dalam bayang kecoklat-coklatan. Lalu dia (Umar) berkata, "pergilah dan lihat siapa rombongan itu." Dia berkata, lalu aku melihat ternyata Shuhaib kemudian aku beritahu kepadanya. Lalu dia berkata, "panggil dia kemari untukku." Lalu aku kembali kepada Shuhaib dan aku katakan, "pergilah dan temui Amirul Mu'minin." Ketika Umar tertimpa musibah, Shuhaib masuk sambil menangis dan berkata, "aduhai saudaraku.. aduhai sahabatku." Sehingga Umar r.a. berkata, "hai Shuhaib, apakah kamu menangisi diriku. Padahal Rasulullah s.a.w. telah bersabda, 'sesungguhnya orang mati disiksa karena tangisan keluarganya atas dirinya??!!" Ibnu Abbas r.a. berkata, kemudian setelah Umar r.a. meninggal, aku ceritakan hal itu kepada Aisyah r.a. lalu dia berkata, "semoga Allah merahmati Umar. Demi Allah, Rasulullah tidak menyatakan bahwa Allah menyiksa seorang mukmin karena tangisan keluarganya atas dirinya, tetapi Rasulullah s.a.w. berkata, 'sesungguhnya Allah menambah siksa orang kafir karena tangisan keluarganya atas dirinya'." Dan dia berkata, "cukup bagi kalian al-Qur'an 'seorang yang berdosa tidak akan menanggung dosa orang lain' [(QS. Fâthir-[35]:18)]." Ibnu Abbas r.a. berkata ketika itu, "dan Allah 'Dialah Zat yang membuat tertawa dan membuat menangis.'" Ibnu Abi Mulaikah berkata, "demi Allah, Ibnu Umar tidak mengatakan sesuatu pun."
Hadits Sahih
Dan dikeluarkan oleh Muslim halaman 641 dan Nasa`I (4/18).


maka, kita sebagai Islam - buatlah cara mengikut Islam: Sedekah la bacaan Al - Quran dan memdoakan mereka..

Renumg2kan dan selamat beramal.. :)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...